BLANTERVIO103

Shapefile Sistem Referensi Spasial di Indonesia

Shapefile Sistem Referensi Spasial di Indonesia
7/10/2025
Shapefile Sistem Referensi Spasial di Indonesia

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki tantangan geografis unik. Setiap zona memerlukan sistem referensi spasial (Spatial Reference System, SRS) yang akurat, konsisten, dan sesuai dengan kondisi lokal geodetik. Sistem ini menjadi fondasi dalam menentukan lokasi, proyeksi, dan interpretasi spasial, baik untuk pemetaan, survei, GIS, maupun penginderaan jauh.


Apa Itu Sistem Referensi Spasial?

Sistem referensi spasial (SRS) adalah kerangka kerja yang digunakan untuk menginterpretasikan posisi titik di permukaan bumi. Komponennya mencakup:

  • Datum Geodetik: Titik dasar dan model matematis dari bentuk bumi.
  • Sistem Koordinat: Penempatan titik pada sumbu X, Y (dan Z jika 3D).
  • Proyeksi Peta: Transformasi dari bentuk bumi ke permukaan datar (2D).
  • Unit Pengukuran: Meter atau derajat.
  • Zona: Pembagian wilayah spasial berdasarkan bujur dan lintang.

Contoh ketika kita menuliskan "Keterangan Proyeksi" atau "Sistem Referensi" di bawah legenda atau dekat inset peta. Tujuannya adalah agar pembaca peta, pengguna GIS, atau instansi lain bisa memahami sistem koordinat dan menjaga konsistensi data spasial saat digunakan lintas platform.

Nama SR : WGS 84 / UTM zone 47S
Datum Geodetik : WGS 1984
Sistem Koordinat : Cartesian (X = Easting, Y = Northing), dalam satuan meter
Proyeksi : Universal Transverse Mercator (UTM), Zona 47S


Tipe Sistem Referensi (Tipe Referensi)

1. Projected (Koordinat Terproyeksi)

Merupakan hasil proyeksi dari koordinat geografis ke bidang datar (peta). Umumnya menggunakan UTM atau TM-3. Cocok untuk penghitungan jarak dan area karena satuannya dalam meter. 

Contoh: EPSG:23878 (DGN95 / UTM zone 48S), EPSG:9488 (SRGI2013 / UTM zone 48S), EPSG:32647 (WGS 84 / UTM zone 47N)

2. Geographic 2D (Koordinat Geografis 2 Dimensi)

Menggunakan satuan derajat (lintang, bujur), cocok untuk visualisasi global. Umum di GPS dan metadata spasial.

Contoh: EPSG:4326 (WGS84), EPSG:4211 (Batavia)

3. Geographic 3D

Mirip Geographic 2D tetapi menambahkan dimensi vertikal (elevasi). Cocok untuk navigasi atau pemetaan 3D.

Contoh: EPSG:4898 (DGN95), EPSG:9469 (SRGI2013)

4. Geocentric

Berbasis pusat massa bumi. Digunakan untuk keperluan astronomi dan pengamatan satelit.

Contoh: EPSG:4897 (DGN95), EPSG:9468 (SRGI2013)

5. Vertical

Khusus menangani ketinggian dari permukaan laut atau geoid. Tidak menyertakan koordinat horizontal.

Contoh: EPSG:20036 (INA Geoid2020 v2 height)


Sistem Referensi Populer di Indonesia

Nama SR Penjelasan
SRGI2013 Sistem referensi geodetik resmi Indonesia yang menggantikan DGN95. Lebih presisi dan sudah mencakup koreksi geoid.
DGN95 Sistem lama sebelum SRGI2013. Masih dipakai secara luas pada data lama. Digunakan pada skala besar (1:5.000 – 1:25.000), memberikan ketelitian tinggi.
WGS 84  Sistem global. Digunakan pada GPS, pengolahan data raster global.
ID74 Datum historis yang masih muncul di banyak arsip & peta lama

Contoh Penggunaan Praktis
  • GIS Kabupaten/Kota: DGN95 atau SRGI2013 + UTM.
  • Pemetaan Kelautan: Geographic 3D / Geocentric.
  • Topografi Skala Besar: TM-3 zone dengan DGN95/SRGI2013.
  • WebGIS: EPSG:4326 atau EPSG:3857 (Pseudo-Mercator).


Transisi dari DGN95 ke SRGI2013

Pemerintah Indonesia melalui BIG (Badan Informasi Geospasial) mendorong transisi ke SRGI2013 karena akurasinya lebih tinggi dan mendukung data elevasi menggunakan INA Geoid2020.

Memilih sistem referensi spasial yang tepat sangat penting. Salah memilih bisa menyebabkan data bergeser ratusan meter. Sistem seperti SRGI2013, DGN95, dan WGS84 kini menjadi fondasi utama sistem spasial di Indonesia.

Shapefile Sistem Referensi Spasial di Indonesia

Shapefile Sistem Referensi Spasial di Indonesia

Shapefile Sistem Referensi Spasial di Indonesia

Shapefile Sistem Referensi Spasial di Indonesia
Shapefile Sistem Referensi Spasial di Indonesia

NOTE (WAJIB DIBACA):
Free... But Not Free! Bingungkan? Bagi teman-teman yang ingin mendapatkan password data shapefile (SHP) di website ini, cukup dengan melakukan point di bawah ini.

1. Bantu Like Fanspage dan Follow Instagram kami;
2. Bantu beri ulasan jasa kami di Google Bisnis;
3. Bantu dukung channel tutorial kami di Youtube.

Jika point diatas sudah dilakukan, silahkan kirim bukti screenshootnya ke kontak kami melalui Contact Form/Whatsapp. Kami akan berikan passwordnya GRATIS alias free, tidak hanya password di artikel ini saja tapi seluruh password SHP gratis di website Lapak GIS (Bundel password SHP gratis).

Terlalu ribet ya untuk mendapatkan data shp di Lapak GIS? alasannya supaya semakin banyak orang yang tahu akan keberadaan webiste ini dan bagi admin meluangkan waktu untuk share artikel juga tidak memerlukan waktu yang banyak dibanding harus membuat sebuah artikel, menyiapkan data dan segala macamnya...hehehe. Jadi keep spirit ya, tidak ada yang didapat secara instan.

Baca Juga:
1. Daftar kumpulan data shapefile (SHP) berbagai tema.
2. Peta Cetak Digital Indonesia berbagai Tema

Baiklah sekian dulu untuk sharing kali ini tentang SHP Shapefile Sistem Referensi Spasial di Indonesia. Jika ada saran, tanggapan, pertanyaan, link mati serta request silakan gunakan kotak komentar, halaman kontak atau sosial media yang ada di website Lapak GIS. Terima Kasih.
Share This Article :
Lapak GIS

Lapak GIS adalah Tempat Berbagi Pengetahuan tentang Geographic Information System (GIS) dan Remote Sensing (Pengindraan Jauh).

6210244686568305774